Perjalanan Karier
[sunting]...—2011: Kehidupan semasa kecil, Tahun-tahun awal dan Naik daun
Berdasarkan cerita dari ibunda Shilla bahwa selama kehamilan, ibunya Shilla sering mual-mual setiap kali mendengarkan lagu
Kahitnayang berjudul Cantik. Bakat dalam bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya bidang musik. Terpicu dengan kegemarannya bernyanyi dan juga anime sejak usia 3 tahun yang mana saat itu Shilla sangat mengidolakan
Pokemon sampai-sampai pada peringatan ulang tahunnya ke-3 tahun dirayakan dengan tema Pokemon.
Bermain seperti anak kecil lainnya dari bermain hujan bersama
Shanin sampai mengajak berenang bersama teman-temannya di hari ulang tahun yang ke-9 ke “Family Park” saat Shilla bersekolah di SD Al-Azhar BSD City. Keberadaan instrumen musik seperti piano dan gitar akustik di rumah membuat bakat Shilla dalam bermusik terbentuk secara alamiah. Orang tuanya pun sering memanjakan Shilla untuk menebus intensitas pertemuan mereka yang sedikit karena kesibukan pekerjaan mereka, terkadang dengan memakaikan lidah buaya dan kemiri pada rambut Shilla.
Seperti terlahir untuk musik. Kecintaan dan kesukaan terhadap bidang musik, serta untuk tampil didepan publik tak lantas turut dipengaruhi oleh keluarganya. Akan tetapi lebih karena karakter Shilla yang tidak mau mengalah dan pantang menyerah. Oleh orang tuanya Shilla lalu diarahkan untuk belajar khusus vokal kepada penyanyi Happy Pretty (Vokalis dan peniup terompet terkenal era 80-an). Kebetulan juga, ayahnya punya hobi menyanyi. Shilla diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Tidak hanya itu, ia juga berlatih bermain alat musik lainnya dengan pengajaran khusus dan juga sempat belajar di Purwacaraka Music Studio.
Ketika diberitakan tentang ajang pencarian bakat
Idola Cilik. Shilla dan
Shanin bersama-sama mendaftarkan diri untuk audisi melalui internet. Namun sayangnya Shanin tidak lolos audisi. Dari
Idola Cilik pada 2008 itulah yang menjadikan langkah awal dalam meniti kariernya. Tereliminasi pada posisi 10 besar
Idola Cilik Musim Pertama, namun kualitas vokalnya bisa dikatakan cukup matang. Pasca Idola Cilik semakin dikenal banyak orang, hal itu kadang membuatnya takut yang menyebabkannya harus menghindar dari fans. Pada tahun yang sama (Nopember 2008) lahirlah komunitas Shivers (Shilla Lovers, setelah sebelumnya lahir Ashillovers/Ashilla Lovers) dan disusul Shiters (Shilla Haters). Masa kecil Shilla sangat jauh dari sentuhan teknologi modern akan tetapi perlahan orang tuanya mulai memperkenalkannya melalui sebuah Macbook yang dibeli pada Juli 2009 oleh ibundanya.
Dari kecil hingga remaja ia tinggal di Indonesia tak lantas membuatnya sama dengan anak-anak seusianya, tak jarang orang tuanya mengajak berlibur ke luar negeri seperti Australia, Hongkong, Brunei, Spain, Italy, France, Belgium, Netherlands
[1] untuk mengenalkan Shilla kepada dunia luar, dari sanalah Shilla belajar tentang arti kehidupan, bahwa tidak semua anak seberuntung dia. Tumbuh dan dibesarkan di lingkungan yang tidak biasa dikarenakan kedua orang tuanya sibuk sebagai dokter dan akibat pendidikan luar sekolah serta pergaulannya. Membuat Shilla memiliki keunikan dibandingkan orang pada umumnya. Selain tingkah lakunya yang agak
tomboy, aksen bicaranya pun seperti percampuran antara beberapa bahasa baik asing maupun lokal, bahkan aksen medok khas bahasa Jawa pun kadang-kadang muncul. Inilah yang membuat sosoknya lebih mudah dikenali orang.
Dibandingkan dengan finalis Idola Cilik lainnya. Shilla memang tidak seperti Ify, Sivia atau finalis lainnya yang tak hanya hebat dengan kariernya tetapi juga selalu mendapat
ranking di sekolahnya dan bahkan matang dalam pemikiran. Dia justru biasa-biasa saja, tidak ada prestasi berlebihan. Meskipun Shilla memiliki karakter vokal dengan stabilitas sangat baik, namun Shilla kalah bersaing dan tidak sesukses teman-teman Idola Cilik lainnya. Yang menjadikannya berbeda adalah kepopuleran di dunia maya, sampai-sampai terkesan sombong karena dia merasa sesungguhnya membutuhkan rasa aman dan privasi. Tak jarang dia belajar beberapa sisi positif dari Ify sebagai seorang sahabat baik, yang selalu perfeksionis. Belajar bersikap profesional, belajar punya
passion yang kuat dalam hidup, dan sikap orang bermental juara. Kemudian mulailah merambah ke iklan, salah satunya iklan Dettol yang dia bintangi bersama Cakka Nuraga yang merupakan alumni
Idola Cilik Musim Kedua dan juga merupakan
first love Shilla.
Pada 2010, semakin populer karena sangat aktif dalam media sosial, terutama di jagad
Twitter, ikut serta dalam acara kuis di televisi dan juga beberapa
Gathering / Temu kangen dengan Shivers. Dan juga ambil bagian dalam
Musikal Laskar Pelangi sebagai Sahara. Dan selama menempuh pendidikan di Binus International School Serpong, yang mana Shilla mau tidak mau harus mengikuti kurikulum internasional. Shilla dan teman-temannya membentuk band kecil yang bernama
Avengers/AVG sebagai sarana untuk penyaluran bakat bermusik. Dengan susunan, Shilla (vokalis), Fauzan (gitar), Bobby (bass) dan Tevin (drum)
[2]. Bahkan nama
Ashilla Zahrantiara pun menjadi judul sebuah lagu yang dipopulerkan oleh
Valentine Day In Hell[3].
Setelah kontrak 3 tahun bersama manajemen lamanya selesai. Shilla ditawari untuk bergabung dengan My Stars Management yang saat itu sedang dalam tahap awal membentuk sebuah grup musik (yang akhirnya bernama
Blink), sampai pada akhirnya Shilla memutuskan bergabung
[4]. Shivers (basis fans Shilla) telah memperingatkan Shilla konsekuensi logis terhadap keputusan itu kedepannya. Akan tetapi Shilla meyakinkan Shivers kalau "jalan hidup"-nya harus bersama Blink sekaligus meminta ketulusan dukungan atas keputusannya tersebut.
Dan lahirlah
Blink dengan 5 personel pada 23 Juli 2011. Dukungan fans Shilla memang sangat terasa bagi popularitas Blink. Merekalah yang menginisiasi agar Dahsyat RCTI mau untuk mengundang
Blink hanya dalam usia 3 pekan pasca resmi berdirinya. Yang berakibat semakin melambungkan namanya. Dalam
Blink Shilla adalah personel paling populer, melebihi popularitas Ify yang bertindak sebagai
leader. Bersama
Blink menyanyikan beberapa lagu yang kemudian diunggah ke Youtube, tulisan-tulisan lewat akun Twitter serta blog pribadinya dan seputar tanya jawab melalui akun Formspring, mengambarkan kepribadian Shilla yang disatu sisi pemikirannya sangat-sangat dewasa, namun juga labil.
Bersama Blink kemudian belajar khusus kepada
Yovie Widianto bagaimana agar siap menjadi Girlband terbaik yang mengutamakan vokal dan performa panggung. Dikatakan oleh Yovie bahwa ujian akan selalu ada dan mempertahankan keutuhan adalah sangat sulit. Personel Blink kala itu terlibat pembicaraan serius sekaligus aneh
[5]. Dan aktivitas Blink pun berjalan secara normal. Perlahan tapi pasti konflik muncul satu demi satu. Yang paling signifikan adalah "Shilla Haters" yang tak hanya dari luar namun juga dari kalangan BlinkStar sebagai basis fans resmi.
Namun kehadiran Shiters itu justru berakibat pada popularitas Shilla yang kian fenomenal, hal itu terbukti dengan pengikut Twitter Shilla yang kian banyak dan juga berkali-kali menjadi
Trending Topic Twitter untuk tingkat
WorldWide. Dengan membintangi sinetron
Putih Abu-Abu dan
Konser Istimewa Putih Abu-Abu, kemudian duet bersama
Last Child, tatkala Blink didapuk membacakan nominasi pada gelaran
SCTV Music Awards 2012, namanya menjadi semakin sering dibicarakan di media sosial.
“Enggak seru kalau enggak nyanyi benaran! Feel-nya enggak dapat. Bagaimana mau asyik dance, kalau enggak nyanyi? Itu, kan seperti satu kesatuan. Aku, sih kurang suka lipsync.”
— Ashilla Zahrantiara saat masih di Blink ketika disinggung tentang
lipsync[4].
Pengaruh
power dance Shilla sangat mencerminkan bagaimana seharusnya Blink, yang mana dengan hal itu membuat Blink dikenal sebagai Girlband paling energik daripada Girlband yang lainnya. Dengan suara beramplitudo unik, tanpa
power lost, dan berkarakter. Shilla sedikit banyak mencontohkan tentang bagaimana cara bernyanyi yang baik, stabil, dan penuh emosi. Pengalaman menyanyinya memberikan nuansa lain dalam Blink dikarenakan Shilla lekat sekali dengan aransemen
band pop dan sering berkontribusi memainkan
gitaratau
bass jika diperlukan. Dan kalaupun diminta
lipsync oleh penyelenggara acara demi teknis pertunjukan, Blink tetap akan mengeluarkan suara
[4].
Bermula dari 24 April 2012, Shilla tiba-tiba menuliskan
"We can’t change situation. If you try to avoid it, sooner or later, you’ll still know the facts" [1]. Memang bukan kali pertama Shilla memberikan ilmu, menggunakan kode, berceloteh dan bersikap yang tidak semua orang dapat mengerti. Hingga kabar mengenai keluarnya
Ashilla Zahrantiara (
Shilla) dari Blink yang beredar semenjak Mei 2012, akhirnya terjawab pada tanggal 5 Juli 2012 melalui
Sinetron Putih Abu-Abu. Sebenarnya secara resmi Shilla telah hengkang dari Blink semenjak awal bulan
Juni 2012 ketika mulai menggunakan StarSeven Management, dan baru dikonfirmasi bulan berikutnya sekaligus mengakhiri spekulasi yang berkembang pada berbagai situs berita
online[6][7][8].
Pada 5 Juli 2012 saat klarifikasi melalui sinetron
Putih Abu-Abu, dimana kisah nyata disesuaikan dengan skenario sinetron. Shilla pun merilis pernyataan bahwa dia sesungguhnya tidak mengundurkan diri dari Blink. Dan kode
"We can’t change situation. If you try to avoid it, sooner or later, you’ll still know the facts" serta curahan hati Shilla kepada Shivers tentang "Penyesalan Mei 2011" seolah menjadi pembuktian terbalik. Baru diketahui kemudian kronologi kejadian dan alasan Shilla hengkang dari Blink dikarenakan dia tidak punya pilihan lain setelah sebelumnya dikeluarkan serta sudah lepas ikatan dari Blink Management (My Stars Management). StarSeven Studio & Management yang sebelumnya menjadi
sub-management dan bertindak sebagai
Composer lagu-lagu Blink akhirnya juga memilih memisahkan diri.
Shilla sempat terpuruk saat keluar dari Blink namun segera bangkit,
passion menjadi penyanyi dan dokter bedah yang mendasarinya, semuanya dia tumpahkan dalam tulisan di twitter dengan hati-hati karena dia juga memikirkan personel
Blink yang lain. Shilla lalu bertemu dengan Shelly Puspita dari StarSeven Studio & Management dan Perwakilan dari Music Factory Indonesia guna membahas karier Shilla. Pertemuan itu berbuah ide untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek solo. Shilla bergabung ke
StarSeven Managementuntuk karier selanjutnya terhitung semenjak 3 Juni 2012. Setelah 2 hari terkatung-katung tanpa ada kejelasan status.
“...if I had a choice, I'd rather be in a group than a soloist (but) there's no other choices...”
— Ashilla Zahrantiara ketika disinggung tentang keluarnya dia dari Blink.
Saat BlinkStar mengetahui hal itu semua merasa kecewa berat. Mereka banyak beranggapan bahwa Shilla adalah "jiwa" bagi Blink, kehilangan Shilla ibarat jiwa Blink telah pergi. Tidak bisa dipungkiri Shilla paling komunikatif dan penyegar bagi Blink dan juga BlinkStar. Shilla lebih sering melindungi hak publik untuk tahu yang sebenarnya, sekalipun kadang hal itu menimbulkan sentimen negatif.
Untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia terjadi Twitwar secara masif seiring kepergian Shilla dari Blink. Shivers pun menarik seluruh dukungan kepada Blink, sekalipun pihak Blink mencoba meredam situasi lewat rilis lagu Best Friend yang mengatakan persahabatan akan tetap ada. Akan tetapi bagi Shivers persahabatan Shivers dengan Blink telah berakhir. Namun, itu semua merupakan keputusan yang sudah diambil dan sudah menjadi konsekuensi bagi Blink, manajemennya dan pihak-pihak terkait. Dan pada 27 Juni 2012 Shilla merilis singel Masih Cinta karya Shelly Puspita dengan hashtag twitter #AshillaMasihCinta, yang oleh Shivers dikenal sebagai "Shilla gagalmove on" dan langsung menjadi hits dikalangan BlinkStar dan Shivers.
[sunting]2012—Sekarang: Proyek solo, Passion dan Kesuksesan
Selepas dari Blink, Shilla kembali memakai nama panggung lamanya: Ashilla Zee atau Zee Ashilla (Zee dari Zahrantiara). Sementara itu merujuk skedul Shilla yang berada dalam manajemen berbeda (StarSeven Management) akan melakukan
"Meet and Greet Touring", performa bersama artis lain seperti
Kahitna,
Last Child dan juga kegiatan lainnya selama beberapa bulan. Dapat dipastikan Shilla memang sudah "berbeda jalan" dengan Blink. Perlahan Shilla melepaskan stigma
Blink dengan menggunggah video ke Youtube tanpa Blink. Pada peringatan berdirinya Shivers yang ke-3 (dikukuhkan menjadi basis fans resmi sejak 14 Juni 2009), Shilla mencoba menyanyikan
Apalah Arti Menunggu dari Raisa
[2], disusul kolaborasi bersama James Adam dengan menyanyikan
One Thing milik
One Direction[3].
Shilla sebagai
soloist lebih banyak menekuni karier dengan berkolaborasi bersama musisi-musisi yang dulu sempat dia kenal. Penampilan sebagai
soloist secara
on-air di
DahsyatRCTI pada 8 Juli 2012
[9],
Inbox SCTV pada 10 Juli 2012 bersama Last Child
[10],
tapping Nada dan Dakwah
Indosiar pada 12 Juli 2012 seolah membuktikan kalau dia memang memiliki musikalitas diatas rata-rata. Banyak orang menyebut perjuangan Shilla mirip
Avril Lavigne,
Taylor Swift, bahkan
Yui. Namanya kembali diperbincangkan, dikarenakan masih banyak orang yang tidak mempercayai kalau dia telah keluar dari
Blink.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ashilla_Zee